MENAKUTKAN! RESESI BISA AWET SAMPAI 2024?

JURNALJABAR.CO.ID –Dunia dihadapi oleh ancaman krisis utang akibat kenaikan ketidakpastian yang memicu inflasi dan pengetatan suku bunga acuan di berbagai negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan risiko ini dipicu oleh kenaikan cost of fund dan default di banyak negara yang sudah dalam posisi exposure utangnya cukup besar.

Menurutnya hal ini menjadi alasan mengapa pertemuan G20 di Washington DC minggu lalu membahas mengenai global financial safety net.

“Seberapa banyak negara masuk krisis default yang kemudian muncul juga dalam kondisi ekonomi? Ini kondisi makin rumit. Jadi global economy semakin kompleks,” ujar Sri Mulyani dalam Seminar Puslit Badan Keahlian DPR, Rabu (19/10/2022).

Hal ini dikarenakan adanya risiko stagflasi dari inflasi yang tinggi dan resesi.

Sementara itu, fiskal di banyak negara sudah hampir habis karena dipakai dalam krisis keuangan 2008-2009 dan dipakai lagi untuk mengatasi pandemi.

“Ini adalah konteks yang sedang dan akan terus kita kelola hari ini dan 2023. Dan bahkan kemarin pembahasan persoalan kompleks ini akan berlanjut ke 2024,” paparnya. Alhasil, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi ke bawah.

Menurut VOA indonesia, IMF memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% tahun depan, dibandingkan sebelumnya sebesar 2,9% pada Juli lalu.

“Situasinya sulit, tapi kita bisa menghadapi tantangan ini,” kata Kristalina Georgieva, direktur pelaksana IMF, kepada para hadirin dalam pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia selama sepekan di Washington.

“Bagi banyak orang, 2023 akan terasa seperti resesi,” cuit kepala ekonom IMF Pierre Olivier Gourinchas pada Selasa (11/10) ketika ia menguraikan perkiraan ekonomi global yang suram.

Presiden Bank Dunia David Malpass, Kristalina Georgieva dari IMF dan banyak ekonom terkemuka lain mencatat beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi global.

Perang di Ukraina, pandemi, inflasi, ekonomi China yang melambat, perubahan iklim dan penguatan nilai tukar dolar AS, kata mereka, telah memicu risiko resesi yang masih bisa memburuk, kata laporan The Financial Times.

Tanggapan Bos Tesla Elon Musk juga yang memperkirakan resesi akan berlangsung hingga musim semi 2024.

Hal ini diungkapkan dalam akun Twitter Elon Musk setelah seorang pengguna bertanya kepadanya berapa lama resesi akan berlangsung “Hanya menebak, tapi mungkin sampai musim semi 2024,” kata Musk di Twitter, Jumat (21/10/2022).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *