Sekolah Berbasis Kurikulum Nasional dan Pondok Pesantren, Inilah Profil SMA Ksatria Nusantara

PANGANDARAN,JURNALJABAR.CO.ID – Kyai Luthfi Fauzi, S.H.I., MM, pengasuh Pondok Pesantren Riyadussalikin, selaku inisiator yang mempelopori gagasan pembanguan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan menggabungkan perpaduan kurikulum nasional dengan kurikulum pondok pesantren ditambah dengan penguatan sikap nasionalisme dan cinta tanah air dalam kurikulum pendidikanya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme dikalangan remaja dan pelajar serta menyiapkan kader-kader Nahdiyin yang akan di sebarkan di semua lini,

“Saya menginisiasi atau membikin SMA Ksatria Nusantara dengan harapan bahwa akan lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa yang Pancasilais, nasionalis, patriotis juga mencintai dan menjaga serta berkomitmen terhadap NKRI,” ungkap Kyai berwajah teduh ini.

Kakak kandung dari Milki Barokah, Ketua Fatayat NU Kabupaten Pangandaran ini juga mengungkapkan bahwa SMA Ksatria Nusantara yang berlokasi di Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran memiliki visi sebagai sekolah yang membentuk kader pemimpin bangsa berkualitas dan berkarakter yang berwawasan kebangsaan, kejuangan dengan bercirikan kenusantaraan dipadukan dengan pendidikan pondok pesantren serta memiliki daya saing nasional maupun internasional.

“Dengan adanya sekolah ini, diharapkan akan muncul kader-kader penerus bangsa yang mampu memimpin bangsa dengan intelektual tinggi dan spiritual yang baik sesuai nilai moral yang selalu kami tanamkan dan tumbuhkan kepada para santri atau siswa yaitu kuat, sabar, dan taat,” jelas suami dari I’an Fauzia.

BACA JUGA : Nana Suryana Buka Turnamen Sepak Bola “Wakil Walkot Banjar Cup 2022”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *