Sekolah Berbasis Kurikulum Nasional dan Pondok Pesantren, Inilah Profil SMA Ksatria Nusantara

Pendidikan nasional yang dipadukan dengan pendidikan pondok pesantren dan ditambah dengan pendidikan Pancasila akan mampu mencetak manusia yang berkarakter dari sisi kesalehan pribadinya dan kesalehan sosialnya yang seimbang. Manusia-manusia seperti yang dibutuhkan oleh Negara Indonesia. Harapanya setelah mereka selesai melaksanakan pendidikanya di SMA Ksatria Nusantara mereka jadi agen pemersatu bangsa yang disebarkan di perguruan tinggi negeri untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme yang masuk dan berkembang di lembaga tersebut, baik yang sudah terpapar atau yang belum terpapar.

“Hal ini dapat membantu pemerintah dalam memberantas radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Kyai jebolan pasca sarjana ARS Internasional Bandung ini dengan penuh semangat.

Pada awal pembangunan gedung SMA Ksatria Nusantara tahun 2020, Profesor. KH. Drs. Yudian Wahyudi, MA., P.H.D, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), adalah tokoh nasional yang meletakan batu pertama untuk menandai berdirinya bangunan sekolah SMA Ksatria Nusantara.

“Ini amanah kepada saya untuk meletakan batu pertama pembangunan gedung SMA Ksatria Nusantara ini, marilah kita doakan mudah-mudahan dari sini lahir jenderal-jenderal, yah, yang mempertahankan Pancasila dan NKRI,” kata Yudian sambil terisak menahan tangis haru saat itu. (Masduki)

BACA JUGA : Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kota Banjar Meningkat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *