Pembudidaya Ikan Air Tawar di Pangandaran Keluhkan Ini

PANGANDARAN,JURNALJABAR.CO.ID – Pembudidaya ikan air tawar Riko Wicaksono asal Dusun Pasirkiara, RT 01 RW 11 Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran keluhkan beban pakan.

Pasalnya biaya produksi budidaya dengan harga jual ikan dipasaran tidak berbanding lurus.

“Saya mulai menekuni budidaya ikan air tawar sejak 2020 saat terjadi pandemi Covid-19,” kata Riko belum lama ini.

Semula Riko menekuni budidaya ternak ikan dengan komposisi 2 ikan jantan 1 ikan betina.

“Percobaan yang saya lakukan berhasil dan dilanjutkan dengan proses pembesaran,” tambah Riko.

Proses pembesaran dilakukan Riko selama 3 bulan dan hasilnya tergolong memuaskan.

“Kalau usia 3 bulan ukuran ikan hasil pembesaran 1 kilo 12 ekor dengan harga jual Rp35.000,” jelas Riko.

Namun hasil perhitungan Riko, selama proses pembesaran ikan hampir menghabiskan beban biaya pakan Rp1.000.000.

“Biasanya pakan hampir habis 3 shak ditambah dengan dedak kisaran 1 karung,” terangnya.

Terlebih dari itu, jika ikan hasil pembesaran tidak bisa langsung terjual jadi beban harus diberi pakan setiap hari.

“Alternatif yang saya lakukan memberi pakan ikan menggunakan daun talas dan kangkung,” papar Riko.

Jika tidak menggunakan pakan alternatif tamabahan, Riko memprediksi akan jadi beban disisa waktu setelah proses pembesaran selama 3 bulan.

“Harapan kami Pemerintah Daerah melalui OPD DKPKP melakukan inovasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk meciptakan produk pakan supaya beban biaya pakan terminimalisir,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *